Bonus Demografi, Berkah atau Musibah? |
Menurut kabar yang saya baca dari Internet, Indonesia akan mendapat suatu
bonus dalam aspek kependudukan, bonus itu adalah bonus demografi. Bonus
tersebut akan didapatkan Indonesia sekitar tahun 2020-2030. Untuk sebelumnya,
apa itu bonus demografi?
Tabel Bonus Demografi Indonesia |
Dijelaskan oleh
Bapak Dr. Abidinsyah Siregar Deputi Adpin BKKBN Pusat, bonus demografi adalah
suatu kondisi dimana jumlah penduduk usia produktif (15 tahun - 64 tahun) di
suatu wilayah atau negara lebih besar dari jumlah penduduk usia tidak produktif
(kurang dari 14 tahun dan diatas 65 tahun). Artinya, proporsi penduduk yang
produktif (yang bekerja/angkatan kerja) lebih besar dari yang tidak produktif
(tidak bekerja), sehingga tingkat kebergantungan penduduk tidak produktif
(anak-anak dan lansia) kepada penduduk yang produktif menjadi sangat rendah,
karena minimal setiap keluarga bisa mengayomi/membantu keluarganya sendiri.
Jadi dengan kata lain bonus demografi
adalah ledakan penduduk usia kerja atau produktif dalam struktur umur
masyarakat di suatu wilayah atau negara. Dan sekarang, Indonesia sedang dan akan mendapat bonus tersebut (Lihat grafik diatas). Bonus tersebut tidak datang secara cuma-cuma, karena
nyatanya bonus ini didapatkan Indonesia berkat keberhasilan program KB menurunkan
tingkat fertilitas atau kelahiran dan meningkatnya kualitas kesehatan serta
suksesnya program-program pembangunan lainnya.
Meski begitu, bonus demografi itu ibarat
pedang bermata dua. Bonus demografi ini dapat menjadi berkah dan juga dapat
menjadi musibah. Lalu, apa berkah dari bonus demografi ini serta musibah yang
bisa saja didapat dari bonus demografi ini?
Dampak Positif
Jika dilogika, dengan adanya bonus
demografi maka jumlah penduduk usia produktif (usia yang dapat bekerja) itu
lebih banyak dari penduduk usia non produktif (berdasarkan pengertian bonus
demografi itu sendiri). Tentu saja keadaan ini menjadi suatu berkah tersendiri
bagi negara karena dengan melimpahnya jumlah penduduk usia produktif, lapangan
pekerjaan sehingga pembangunan nasional menjadi lebih berkembang. Jika semua
usia produktif bekerja, maka kesejahteraan ekonomi masyarakat tentunya juga
akan meningkat sehingga secara tidak langsung juga akan memacu pertumbuhan
ekonomi.
Selain itu, banyak juga investor asing
yang akan menanamkan modalnya di Indonesia karena melihat banyaknya potensi
usia produktif yang terdapat di Indonesia. Dengan adanya investor asing
tersebut, tentunya akan menambah devisa negara serta akan membuat lebih
mengenal teknologi dari investor tersebut.
Bonus demografi ini jika dimanfaatkan
dengan baik juga akan memiliki dampak baik bagi lingkungan. Usia produktif yang
dilatih dan dibina pastinya akan mampu untuk mengolah SDA (Sumber Daya Alam)
dengan baik dan bijak dengan tujuan untuk meningkatkan pembangunan nasional
serta kesejahteraan rakyat. Dengan itu SDA juga akan terkelola dengan baik
sehingga tidak cepat punah (terutama SDA tak terbarukan).
Dampak Negatif
Namun, bonus demografi ini juga memiliki
sisi buruk seperti yang telah disinggung di atas tadi. Bonus demografi ini bisa menjadi musibah dan berakibat fatal
jika tidak dipersiapkan dengan baik kedatangannya sehingga dapat menjadi beban
negara. Ingat, if you fail to plan, that same with you plan to fail (jika kamu
gagal dalam merencanakan sama saja berarti kamu merencanakan untuk gagal).
Dampak buruknya bisa dalam aspek sosial-ekonomi dan lingkungan.
Salah satu masalah yang terpampang nyata
dan saya rasa masih belum cukup dipersiapkan adalah
ketersediaan lapangan pekerjaan. Apakah negara kita mampu menyediakan lapangan
pekerjaan untuk mencapai penduduk usia kerja yang diperkirakan jumlahnya
mencapai 70 % dari total penduduk Indonesia di tahun 2020-2030. Kalau pun
lapangan kerjanya ada, pertanyaan berikutnya yang muncul mampukah penduduk usia
produktif yang melimpah itu bersaing di dunia kerja dan pasar internasional? Semua
bergantung pada kualitas sumber daya manusia (SDM) itu sendiri.
Peran BKKBN Dalam Memberikan Solusi Menghadapi Bonus Demografi
BkkbN |
BKKBN yang merupakan salah satu lembaga
di Indonesia yang mengurus masalah kependudukan pastinya memiliki peran penting
dalam menghadapi bonus demografi ini. Apa sajakah itu?
- Pembinaan Generasi Muda.
- Mengatasi Masalah Kependudukan.
- Program KB (Keluarga Berencana).
Melalui program KB, jumlah penduduk
menjadi lebih mudah diatur dan dapat lebih terencana. Dengan
jumlah penduduk terencana maka negara lebih mudah melakukan investasi di bidang
kualitas penduduk dan pembangunan ekonomi secara lebih berkelanjutan.
- Pembangunan Keluarga Kerangka Konsep Pembangunan Keluarga.
Kesimpulan
Bonus demografi ini dapat menjadi berkah maupun musibah, tergantung bagaimana kita mempersiapkannya. Oleh karena itu, kita sebagai warga Indonesia yang baik seharusnya
sudah mempersiapkan diri dari sekarang, terutama bagi para generasi muda Indonesia.
Berkomentar yang Relevan
EmoticonEmoticon