Saturday, 4 June 2016

Penduduk Makin Banyak, Apa Saja Dampaknya?

Langsung saja tanpa basa-basi. Dari tahun ke tahun, penduduk Indonesia semakin bertambah drastis. Penduduk Indonesia mengalami pertambahan dari 139 juta orang (1979) menjadi 151 juta orang (1983. Kemudian pada tahun 2014 jumlah penduduk Indonesia menurut data statistik nasional (BPS) mencapai 237.641.913 jiwa, yang terdiri dari laki-laki sekitar 119.630.913 dan penduduk perempuan 118.010.413 jiwa.  Hal ini sekaligus menjadikan Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbanyak di dunia, yaitu peringkat 4 di bawah China, India, dan Amerika Serikat. 

Namun, jangan berbangga dulu. Dengan 'kelebihan' ini, Indonesia justru mengalami berbagai masalah. Masalah-masalah tersebut antara lain:
  • Persebaran penduduk yang tidak merata yang menyebabkan kepadatan penduduk di suatu daerah, sedangkan di daerah lain tidak.
  • Untuk waktu ini, usia non produktif lebih mendominasi dibanding usia produktif.
  • Semakin meningkat jumlah penduduk, namun jumlah lapangan kerja belum bertambah.
  • Dll.

Pertambahan penduduk Indonesia ini juga berdampak pada beberapa aspek kehidupan. Namun, yang dibahas kali ini hanyalah dampak pada aspek teknologi dan aspek lingkungan. Apa sajakah dampaknya? 

Dampak Aspek Teknologi


Sejalan dengan pengelolaan sumber alam secara lestari penting untuk bisa mengembangkan gaya dan pola hidup yang serasi dengan kemampuan daya dukung alam. Dalam hubungan ini maka pengembangan teknologi yang serasi dengan keperluan menyerap tenaga kerja yang banyak sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran. Namun masalahnya adalah dunia internasional mengembangkan teknologi yang hemat tenaga kerja, sesuai dengan kondisi negara maju yang banyak melahirkan inovasi dan teknologi baru. Sebaliknya negara-negara berkembang seperti Indonesia kurang memiliki modal dan kesempatan menyebar-luaskan teknologi yang lebih serasi dengan lingkungan tanah airnya.

Banyaknya penduduk Indonesia selain akan menyebabkan dampak di atas juga akan mendatangkan banyak investor asing, terutama investor teknologi semacam gadget dan sebagainya. Mereka menanamkan investasi di Indonesia karena melimpahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Hal ini akan menguntungkan Indonesia karena dengan ini rakyat menjadi lebih mengenal teknologi dan tidak ketinggalan zaman. Selain itu negara juga bisa memperoleh pendapatan yang nantinya dapat digunakan untuk menyejahterakan rakyat (Itu pun jika tidak digerogoti tikus-tikus berdasi).


Dampak Aspek Lingkungan



Tanpa basa basi, pertumbuhan penduduk juga pasti juga berpengaruh pada aspek lingkungan. Dampak buruknya adalah alam menjadi rusak. Kok bisa? Logikanya, tiap orang pasti memiliki suatu kebutuhan. Kebutuhan itu dapat berupa kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Tiap kebutuhan pasti membutuhkan suatu sumber daya alam sebagai bahan baku atau materialnya, contohnya rumah. Tiap rumah pasti memerlukan lahan. Ketika lahan kosong habis, maka manusia yang kurang bijak pasti akan membuat lahan kosong lagi, salah satunya dengan penggundulan hutan, atau dengan perubahan fungsi lahan. Jika tiap orang berpikir seperti itu, lalu bagaimana nasib alam kita ini? Itu baru contoh satu SDA saja, padahal masih banyak SDA yang terpengaruh oleh pertambahan penduduk, contohnya minyak bumi, air, dll.

Pertambahan penduduk juga dapat berdampak baik pada lingkungan, dengan syarat penduduk mempunyai kesadaran terhadap lingkungan. Jika penduduk sadar, maka mereka tidak dengan mudah merusak alam, mereka pasti akan berpikir dua kali atau lebih dahulu sebelum melakukannya. Tapi tentunya sulit membuat penduduk peduli lingkungan, karena pada zaman modern ini, semua ingin serba mudah dan praktis.

Solusi


Lalu, apakah tidak ada solusi terhadap masalah ini? Tentu ada!

  • Mensosialisasikan program KB.

Program KB yang dijalankan BKKBN sangat berpengaruh terhadap masalah ini. Kok bisa? Kita tahu bahwa penyebab masalah-masalah di atas adalah pertambahan penduduk yang terus meningkat. Salah satu penyebabnya adalah keluarga dengan anak lebih dari 2 dan juga pernikahan dini. Oleh karena itu, dengan menggalakkan dan menerapkan program KB pada masyarakat, masalah tersebut kemungkinan dapat teratasi.

  • Menciptakan masyarakat yang inovatif dan gak GapTek!
Dengan menciptakan masyarakat seperti ini, masyarakat kita tidak akan kalah bersaing dengan negara lain, meskipun negara kita masih negara berkembang.

  • Melakukan upaya-upaya pelestarian lingkungan.
Upaya terakhir yang mungkin dapat dilakukan adalah dengan melakukan upaya pelestarian lingkungan kepada masyarakat. Salah satu upaya yang penting adalah menanamkan rasa peduli lingkungan kepada masyarakat. Penanaman rasa ini sangat penting karena saat ini banyak sekali masyarakat yang tidak punya rasa peduli lingkungan. Setelah itu, baru melakukan upaya lain, seperti reboisasi dan lainnya.

Stay Classy!

1 comments

Berkomentar yang Relevan

EmoticonEmoticon