Mari Berkarya Selagi Muda
Sebelum Tua Termakan Usia
Alam Rusak Karena Siapa
Tak lain ulah dari Manusia
Dewasa ini, berbagai bencana alam semakin banyak terjadi. Salah satu contohnya adalah banjir. Salah satu daerah yang tidak pernah 'absen' kebanjiran tiap tahunnya adalah Jakarta. Seakan-akan banjir ini adalah 'hadiah' tiap tahun untuk Jakarta. Banjir ini sangat merugikan masyarakat Jakarta. Tidak hanya banjir, tetapi juga ada bencana lain dan tidak hanya di Jakarta saja, tapi juga di daerah lain pula. Pertanyaannya, apa yang menyebabkan bencana ini? Salah Siapa?
|
Sumber : http://news.unair.ac.id/ |
Beberapa bencana terjadi akibat kerusakan alam. Contohnya saja bencana banjir. Bencana banjir lebih dominan disebabkan oleh kurangnya pohon-pohon (terutama di hutan) yang dapat menyerap air, berkurangnya tanah sebagai tempat penyerapan air hujan, serta irigasi yang buruk. Dan tahukah siapa 'dalang' dibalik hal-hal ini? Betul sekali, jawabannya adalah manusia. Kok bisa? Tentu bisa.
BKKBN mencatat bahwa pada akhir tahun 2015 lalu penduduk Indonesia telah mencapai lebih dari 250 juta jiwa. Dengan jumlah yang terus bertambah, daya dukung dan daya tampung lingkungan akan semakin menurun apabila tidak diimbangi dengan SDM yang berkualitas dan pembangunan yang arif dan berwawasan lingkungan.
Bertambahnya populasi penduduk Indonesia secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi lingkungan dan alam. Semakin banyak manusia, semakin banyak kebutuhannya. Akhirnya, manusia melakukan eksploitasi SDA di daerahnya yang menyebabkan kerusakan alam. Contoh nyata adalah terjadinya penebangan pohon-pohon di hutan-hutan untuk membuat perumahan-perumahan dan gedung-gedung tanpa adanya reboisasi. Selain itu, tidak adanya kesadaran masyarakat terhadap lingkungannya juga merupakan salah satu penyebab kerusakan alam. Contoh kecilnya adalah perilaku membuang sampah sembarangan. Akhirnya, kerusakan alam tersebut berlanjut menjadi bencana alam yang nantinya merugikan manusia itu sendiri. Dan parahnya lagi, kerusakan alam yang disebabkan oleh manusia berlangsung secara terus menerus dan makin lama makin besar pula kerusakan yang ditimbulkannya. Lalu sekarang, apakah kita sebagai pemuda dapat mengatasi hal ini? Jawabannya adalah bisa. Caranya?
BKKBN dan GENRE
|
Sumber : Google Image |
BKKBN telah membuat program yang bernama GENRE. GENRE sendiri merupakan kependekan dari Generasi Berencana. GENRE ini dikembangkan oleh BKKBN dalam rangka penyiapan dan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja. Jadi, dalam program ini, setiap remaja/pemuda yang belum menikah akan diberi bimbingan agar dapat berkarya selagi muda sehingga secara tidak langsung para remaja tidak akan menikah di usia dini.
GENRE Sebagai Senjata Penyelamat Lingkungan
Lho, terus apa hubungannya dengan pelestarian lingkungan? Begini, dengan program ini, para remaja diharapkan akan menghindari yang namanya nikah usia dini. Sedangkan kita tahu bahwa penyebab kerusakan lingkungan dewasa ini lebih dominan disebabkan oleh adanya kepadatan penduduk yang ditambah dengan kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Salah satu penyebab kepadatan penduduk adalah nikah di usia dini dan banyaknya keluarga yang memiliki banyak anak. Dengan program ini, remaja diberi bimbingan mengenai Keluarga Berencana (2 anak cukup). Dengan demikian, pertumbuhan penduduk yang merupakan faktor kepadatan penduduk dapat dikendalikan. Selain itu, dalam program ini juga dapat ditanamkan kepada para remaja tentang pentingnya pelestarian lingkungan karena kita tahu sendiri bahwa kita tidak dapat hidup tanpa lingkungan. Jadi, sekarang sudah jelas apa yang dapat kita lakukan sebagai remaja Indonesia untuk melestarikan lingkungan.
Kesimpulan
Kesimpulannya sudah jelas, ayo ikut GENRE! Kita jadikan GENRE sebagai senjata penyelamat lingkungan! Dengan GENRE, masa depan remaja dan lingkungan jadi lebih baik. Salam GENRE!
2 comments
Keren keren. Blog saya masih sederhanananananana... wkwkwkwwk.. artikelnya minimal dua kan? Ditambahi gih!
Oke siap
Berkomentar yang Relevan
EmoticonEmoticon